Jangan heran jika tahun 2030 sektor pertanian akan semakin berkembang. Hasil studi dari World Economic Forum menempatkan pekerjaan para petani ini di urutan pertama dari daftar pekerjaan yang paling cepat tumbuh. Laporan itu mensurvei 1000 perusahaan terkemuka dunia yang mewakili 22 klaster industri dengan lebih dari 14 juta pekerja.
Tentu pertanian yang dimaksud bukanlah pertanian konvensional dan merusak lingkungan seperti sering kita jumpai saat ini. Perkembangan pertanian bisa pesat terjadi di 2030 nanti disebabkan oleh tren dan komitmen negara-negara dunia untuk teknologi hijau nan ramah lingkungan, pengurangan emisi karbon, dan mengurangi anomali iklim.
Pertanian yang berkembang tentu bukan bertani yang mengharapkan untung di setahun atau dua tahun awal, lalu lahannya lenyap terbawa arus banjir di tahun ketiga. Pertanian yang berkembang tentu bukan bertani yang menikmati hasil panen namun generasinya keracunan pupuk kimia. Pertanian yang berkembang pastinya bukan bertani yang tidak pasti tentang hasil dan alur penjualannya.
Pertanian masa depan penuh dengan solusi; baik dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Semua berbasis teknologi, yang semakin memperkecil bias pada hasilnya. Sehingga setiap insan yang bertani punya kebanggaan tentang profesinya, memiliki hasrat dan kecintaan yang tergambar dari etos kerja di lahan pertanian. Harapannya, keterbatasan lahan pertanian sudah bukan tantangan, ketidakpastian harga sudah bukan berita sehari-hari di media pagi.
Hal ini senada dengan apa yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki tentang Cashflow Quadrant. Dia mengelompokkan usaha seperti pertanian termasuk usaha primer yang bisa sangat aman di tengah badai inflasi dan keruntuhan ekonomi. Para pengusaha di bidang primer terus membentuk uang yang bekerja untuk mereka, bukan seperti pekerja atau pegawai yang bekerja demi uang.
Selain pertanian, jasa pengantaran atau kurir juga masuk dalam daftar pekerjaan dengan pertumbuhan tertinggi di tahun 2030. Jiwa-jiwa berontak dalam melakukan checkout barang di marketplace membuat pekerjaan ini makin pesat di setiap tahunnya. Tentu belanja online di masa depan tidak hanya meningkatkan perputaran ekonomi, namun juga selaras dengan laju lapangan pekerjaan yang tercipta. Generasi tidak boleh hanya terus berpikir konsumtif yang tidak sesuai dengan profil keuangannya, namun wajib berpikir produktif dan menghasilkan.
Bertolak belakang dengan tabel yang berwarna hijau, tabel sebelah kanan yang berwarna oranye di bawah ini menyajikan daftar pekerjaan yang berangsur-angsur ditinggalkan atau mulai tergantikan oleh teknologi hingga tahun 2030.
Jika melihat daftar tersebut, kita bisa merasakan langsung dampak dari adanya teknologi dan keahlian kita yang tidak terus dikembangkan mengikuti tuntunan zaman. Maka, keahlian harus serba spesialis dan profesionalis, sehingga tidak mudah tergerus zaman atau bahkan tergantikan oleh robot hasil ciptaan.
Lalu, sudah siapkah kita?
